BERITAKULIAH.COM — Pernah nggak sih pas puasa tiba-tiba otak kayak buffering terus? Mau ngambil air minum malah ngambil handphone, mau ngomong stetoskop malah keluar spatula. Ini jadi PR buat mahasiswa kedokteran yang sehari-hari harus overclock otak buat hapal nama-nama tulang, obat, atau gejala penyakit yang panjangnya kayak lirik lagu rap. Nah, pertanyaannya: emang bener puasa bikin short-term memory kita anjlok, atau cuma placebo effect karena kurang tidur dan kebanyakan mikirin menu buka puasa? Ternyata, hubungan puasa sama daya ingat itu kompleks, nggak cuma soal perut kosong = otak error, tapi juga dipengaruhi sama upgrade dan downgrade yang terjadi di dalam tubuh kita pas lagi fasting mode.
Bayangin daya ingat jangka pendek itu kayak RAM di HP lo. Pas kebanyakan aplikasi (ahem… tugas kuliah + jadwal praktikum + drama pacaran), otak bisa lag atau bahkan force close sendiri. Nah, puasa itu ibarat mode low battery yang memaksa tubuh pakai energi lebih efisien—tapi bukan berarti otak langsung jadi low spec. Justru, beberapa penelitian bilang puasa bisa trigger produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), semacam vitamin otak yang bikin neuron-neuron kita lebih glow up. Tapi di sisi lain, kurang cairan atau sahur asal-asalan bisa bikin otak loading lebih lama. Jadi, klaim puasa bikin pikun itu terlalu flat! Nyatanya, hasil penelitian mahasiswa kedokteran ini menunjukkan bahwa ada yang daya ingatnya stabil, ada yang turun, bahkan ada yang malah meningkat! Spoiler alert: rahasianya ada di pola hidup pas puasa. Stay tuned buat bocorannya di bagian berikutnya!
Mekanisme Otak Pas Puasa
Waktu puasa, kadar glukosa emang turun tapi jangan kira otak kita bakal langsung shutdown kayak laptop tanpa charger! Tubuh punya backup plan canggih: keton, si BBM alternatif yang diolah dari lemak. Keton ini jadi emergency fuel buat otak biar tetap bisa mikir walau perut kosong. Nah, yang lebih keren lagi, puasa ternyata bisa nambah produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), semacam pupuk ajaib buat otak. Protein ini bantu neuron-neuron kita rewire dan tetap tajam, kayak pedang yang diasah tiap hari. Jadi, meski energi berkurang, otak malah bisa dapat upgrade kalau puasanya dilakukan dengan benar. Who knew fasting could be a secret brain hack?
Pas penelitian ini, mahasiswa kedokteran dijajal buat hapal deretan angka random dan istilah medis njelimet sebelum puasa dan pas lagi puasa. Guess what? Hasilnya nggak hitam-putih kayak yang dikira! Ada yang skornya turun dikit (karena kurang cairan atau sahur cuma karbo), tapi ada juga yang justru lebih fokus dan ingatannya lebih crispy. Fenomena ini bisa dijelasin lewat dua faktor: dehidrasi (otak yang kekurangan air = kayak HP overheat) dan kualitas nutrisi sahur. Kalau lo sering ngerasa blank pas ujian waktu puasa, coba cek lagi jangan-jangan sahur lo cuma indomie + es teh manis? Atau malah begadang sampai subuh? Pro tip, Otak itu kayak mesin, butuh bahan bakar premium dan istirahat cukup biar nggak error pas rush hour ujian!

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor daya ingat jangka pendek mahasiswa kedokteran sebelum puasa berada di angka 7/10 – misalnya bisa mengingat 5 kata acak dalam 1 menit dengan tepat. Namun setelah puasa, rata-rata skor turun menjadi 6/10. Tapi nggak semua mahasiswa mengalami penurunan! Ada sekitar 30% partisipan yang justru menunjukkan peningkatan skor setelah puasa. Mereka yang skornya naik ini umumnya punya kebiasaan sahur bergizi dan tetap menjaga hidrasi sepanjang hari. Fakta menariknya, beberapa mahasiswa mengaku justru merasa lebih fokus saat puasa karena nggak terganggu rasa kantuk setelah makan siang seperti hari biasa. Jadi, turunnya skor nggak melulu karena puasanya, tapi lebih ke gaya hidup selama puasa!
Dua faktor utama yang mempengaruhi performa daya ingat selama puasa ternyata adalah hidrasi dan komposisi sahur. Kurang minum air putih menyebabkan dehidrasi ringan yang bikin otak lemot mirip seperti HP yang mulai lag saat baterai tinggal 20%. Di sisi lain, mahasiswa yang sahurnya kaya protein (telur, ikan, daging) dan lemak sehat (alpukat, kacang-kacangan) cenderung punya daya ingat lebih stabil dibanding yang sahurnya didominasi karbohidrat sederhana (nasi putih, mie, roti). Ini karena protein dan lemak memberikan energi lebih stabil ke otak, sementara karbo sederhana bisa bikin gula darah naik-turun cepat. Jadi kalau mau otak tetap encer pas puasa, jangan lupa minum air cukup dan pilih menu sahur yang seimbang!
Tips Puasa Biar Otak Tetap Tajam
Banyak yang mengira puasa otomatis bikin otak lemot dan daya ingat drop, tapi penelitian ini membuktikan bahwa puasa sendiri nggak selalu jadi biang keladi. Faktanya, pola makan dan gaya hidup selama puasa yang justru menentukan seberapa tajam otak kita bekerja. Bayangkan puasa itu seperti marathon untuk otak – kalau kita cuma ngisi bahan bakar dengan mie instan dan minim air, ya wajar saja otak cepat boncos di siang hari. Tapi kalau kita persiapkan dengan baik lewat hidrasi cukup dan asupan bergizi, otak justru bisa tetap optimal sampai waktu berbuka. Kuncinya ada pada kualitas, bukan sekadar kuantitas asupan. Jadi, jangan salahkan puasanya kalau otak error, tapi evaluasi lagi bagaimana kita menjalaninya!
Buat kalian yang ingin tetap produktif selama puasa, ini dia tips jitu yang bisa langsung dipraktikkan:
- Sahur Premium: Ganti mie instan dengan telur, alpukat, atau oatmeal yang lebih kaya nutrisi dan bikin kenyang lebih lama. Protein dan lemak sehat adalah bahan bakar terbaik untuk otak selama berpuasa.
- Hidrasi Cerdas: Penuhi kebutuhan air putih saat berbuka dan sahur, dan kurangi kopi berlebihan yang bisa bikin dehidrasi makin parah.
- Power Nap: Manfaatkan 20 menit tidur siang untuk recharge otak sejenak sebelum lanjut aktivitas.
- Smart Learning: Gunakan teknik belajar seperti spaced repetition (bisa pakai aplikasi Anki) agar materi lebih mudah diingat tanpa harus belajar marathon yang malah bikin otak overload
Jadi, kesimpulannya? Puasa bukan alasan buat dapet nilai jelek atau jadi kurang produktif. Kalau otak sering error selama puasa, coba cek lagi, sudahkah sahur dengan gizi seimbang? Cukupkah minum air putih? Atau jangan-jangan malah begadang terus-terusan? Ingat, puasa itu seharusnya mengajarkan kita untuk lebih disiplin, termasuk dalam mengatur pola hidup sehat. Jadi, jangan biarkan puasa jadi kambing hitam untuk performa yang menurun. Sebaliknya, jadikan ini sebagai kesempatan untuk melatih otak tetap tajam dalam kondisi apa pun. Stay sharp, stay productive, and happy fasting!
Oleh: Muhammad Denandra Jhetradia Aryandika
Editor: Erna Fitri, Tim BeritaKuliah.com