Menjelajahi Keajaiban Penciptaan dan Tanggung Jawab Umat melalui Pendidikan Biologi dari Perspektif Islam

Avatar photo
Menjelajahi Keajaiban Penciptaan dan Tanggung Jawab Umat melalui Pendidikan Biologi dari Perspektif Islam
Poster berjudul "Bersih itu Sehat" (ilustrasi dari Pinterest, Lukilulu) ini visualnya selaras dengan prinsip Etika Lingkungan Berdasarkan Syariah dan konsep Tanggung Jawab sebagai Khalifah dalam perspektif Islam.

BERITAKULIAH.COM, Semarang — Biologi, sebagai disiplin ilmu yang menyelidiki kehidupan, memungkinkan kita untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang kompleksitas dan keindahan alam semesta. Menurut Islam, pendidikan biologi bukan hanya usaha ilmiah; itu adalah perjalanan spiritual yang mendalam. Pendidikan biologi yang menerapkan nilai-nilai Islam menawarkan kerangka moral dan etis yang meningkatkan pemahaman kita tentang ciptaan Allah SWT dan tugas kita sebagai khalifah di dunia ini.

Biologi sebagai Jembatan Menuju Ma’rifatullah. Dalam Islam, ilmu pengetahuan dianggap sebagai cara untuk menjadi lebih dekat dengan Allah, atau ma’rifatullah. Dengan studi biologi, kita dapat merenungkan ayat kauniyah, tanda-tanda kebesaran Allah yang tersebar di seluruh alam.

Semua makhluk hidup, dari mikroorganisme hingga manusia, menunjukkan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kekuasaan Allah. Dalam Al-Qur’an Surah Al-An’am ayat 99 menyatakan:

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَاَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًاۚ وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ اُنْظُرُوْٓا اِلٰى ثَمَرِهٖٓ اِذَٓا اَثْمَرَ وَيَنْعِهٖۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكُمْ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ۝٩٩

“Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”

Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan keajaiban pertumbuhan tanaman, dari biji kecil hingga menghasilkan buah yang berlimpah. Kekuasaan Allah atas alam semesta sepenuhnya dapat dilihat dalam proses biologis ini, bagaimana Allah mengatur alam semesta dengan sempurna.

Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Kurikulum Biologi. Jika pendidikan biologi didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, itu dapat mencakup banyak hal penting, seperti meningkatkan pemahaman ilmiah siswa dan memperkuat fondasi spiritual dan moral mereka.

  1. Tauhid dan Kekuasaan Allah: Memahami bahwa hanya Allah yang menciptakan dan memelihara alam semesta. Dia memiliki kekuasaan dan keinginan di setiap fenomena biologi, dari struktur DNA hingga interaksi ekosistem. Dengan menekankan bahwa hukum alam yang kita pelajari adalah ketetapan Allah yang mengatur alam semesta, ini dapat diintegrasikan dalam pelajaran.
  2. Tafakur dan Tadabbur mendorong siswa untuk mempertimbangkan setiap detail ciptaan Allah dan mengambil pelajaran darinya. Misalnya, kita dapat belajar tentang anatomi manusia untuk menyadari betapa sempurna dan kompleksnya tubuh kita yang diberikan oleh Allah. Ada banyak cara untuk melakukan tadabbur, yaitu merenungkan makna yang lebih dalam dari ciptaan. Ini dapat dicapai melalui percakapan dalam kelompok, tulisan refleksi, atau presentasi yang membahas hubungan antara konsep biologi dan prinsip Islam.
  3. Tanggung Jawab sebagai Khalifah: Menanamkan kesadaran bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Konsep khalifah fil ardh, atau wakil Allah di bumi, menegaskan bahwa manusia bertanggung jawab atas tanggung jawab menjaga Bumi dan segala sesuatu di dalamnya. Ini dapat dicapai melalui proyek konservasi, kampanye pengurangan sampah, atau penelitian tentang bagaimana aktivitas manusia memengaruhi lingkungan.
  4. Etika Lingkungan Berdasarkan Syariah: Mengajarkan prinsip-prinsip etika lingkungan yang berbasis Islam. Misalnya, menghindari kerusakan lingkungan (mafsadat), menggunakan sumber daya alam secara bijaksana (tidak berlebihan atau boros), dan menjaga keseimbangan ekosistem (mizan). Prinsip-prinsip ini dapat dimasukkan ke dalam studi ekologi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam.
  5. Kehidupan yang Berkelanjutan (Sustainable Living): Ini mengacu pada prinsip-prinsip Islam untuk mengajarkan konsep kehidupan yang berkelanjutan, yang mencakup pengurangan konsumsi, mendaur ulang, penggunaan energi terbarukan, dan mendukung pertanian organik. Siswa dapat diajak untuk membuat proyek yang mendukung kehidupan berkelanjutan di sekolah dan komunitas mereka.

Contoh Konkret dalam Pembelajaran

  • Studi Evolusi dalam Perspektif Islam: Membahas teori evolusi dari sudut pandang Islam, yang mengakui bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu dan memiliki otoritas untuk menciptakan makhluk hidup dengan cara apa pun yang Dia inginkan. Sangat penting untuk menekankan bahwa teori evolusi adalah salah satu cara untuk memahami bagaimana Allah menciptakan keanekaragaman hayati, dan tidak bertentangan dengan keyakinan bahwa Dia adalah pencipta utama.
  • Konservasi Lingkungan sebagai Ibadah: Menghubungkan upaya konservasi lingkungan dengan ajaran Islam tentang menjaga keseimbangan alam dan menghindari kerusakan (mafsadat). Sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, lakukan kegiatan seperti menanam pohon, membersihkan sungai, atau mengadakan kampanye untuk mengurangi sampah.
  • Etika Penelitian dalam Bioteknologi: Mengikuti etika Islam dalam penelitian biologi, terutama bioteknologi. Ini mencakup membahas masalah seperti rekayasa genetika, kloning, dan penggunaan hewan dalam penelitian dengan mempertimbangkan konsekuensi moral dan etis dari teknologi tersebut.
  • Studi Makanan Halal dan Haram: Mempelajari apa yang dianggap halal dan haram dalam Islam, serta bagaimana hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan. Ini dapat digunakan untuk studi nutrisi, metabolisme, dan pertanian. Siswa dapat diajak untuk menyelidiki praktik pertanian halal dan bagaimana hal itu berdampak pada keberlanjutan lingkungan.

Pendidikan biologi dari sudut pandang Islam mencakup bukan hanya pemahaman tentang teori dan fakta ilmiah, tetapi juga pemahaman tentang makna dan tujuan ciptaan Allah. Dengan memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam kurikulum biologi, kita dapat membentuk generasi Muslim yang memiliki pemahaman mendalam tentang alam semesta dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya.

Studi biologi dapat membantu mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan iman, dan mengamalkan ajaran Islam setiap hari. Pendidikan biologi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam memecahkan masalah lingkungan dan kesehatan yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, pendidikan biologi bukan hanya mempersiapkan siswa untuk karir di bidang sains, tetapi juga mengajarkan mereka nilai-nilai dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan berkontribusi kepada masyarakat.

Penulis: Alifia Laelatul Savina, dari Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

Editor: Bifanda Ariandhana, Tim BeritaKuliah.com