Berita  

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Optimalkan Lahan KWT Dengan Penanaman Sayur dan Penerapan Hidroponik

Avatar photo
IMG-20250210-WA0032
Foto bersama Ketua KWT Anggrek 2

BERITAKULIAH.COM — (10/02/2025) Sepuluh mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 2024/2025 yang berada di Desa Mulur melakukan finalisasi program multidisiplin “Pengoptimalan Lahan KWT Anggrek 2 dengan Upaya Penanaman Sayur dan Hidroponik.

KWT Anggrek 2 berada di Dukuh Pojok, Desa Mulur yang menjadi salah satu objek wisata dalam Desa Wisata “Mulur Tirta Amerta”. Pengoptimalan lahan KWT ini diinisiasi oleh Tim KKN UNDIP Desa Mulur karena kondisi lahan KWT yang kurang terawat dan perlu adanya penghidupan kembali melalui penanaman sayur dan penerapan hidroponik. Program ini berlangsung dari tanggal 13 Januari hingga 10 Februari 2025 dengan melibatkan pihak Badan Penyuluhan dan Pertanian serta ibu-ibu Kelompok Wanita Tani Anggrek 2. Langkah awal yang ditempuh dalam upaya pengoptimalan ini adalah berkoordinasi dengan Ibu Irene dari Badan Penyuluhan dan Pertanian (BPP) dan Ibu Rosa selaku ketua KWT Anggrek 2 terkait penyuburan tanah untuk media tanam, pembersihan lahan dan prak tanaman, proses pembuatan hidroponik, serta jenis-jenis sayuran yang dapat ditanam di lahan KWT Anggrek 2.

Setelah berkoordinasi dan mendapat saran masukan dari BPP dan Ketua KWT, para mahasiswa KKN UNDIP Desa Mulur melakukan kerja bakti untuk membersihkan KWT Anggrek 2 dari tanaman yang sudah mati dan barang-barang yang perlu dipindah. Ketika lahan sudah mulai bersih, dilakukan penggemburan tanah agar menjadi subur yang nantinya digunakan sebagai media tanam bibit dan benih sayuran di lahan KWT Anggrek 2. Dalam proses mempersiapkan media tanam, Ibrahim Usman memberikan limbah cair (urine) kambing menjadi pupuk organik cair untuk disiramkan ke lahan-lahan guna menyuburkan tanah. Kemudian, Cynthia Ayu melakukan pengadaan bibit dan benih sayuran untuk ditanam di lahan yang kosong. Penanaman bibit dan benih ini dilakukan kesepuluh anggota KKN UNDIP Desa Mulur dan didampingi oleh Ibu Rosa.

Pada lahan KWT Anggrek 2, terbagi menjadi beberapa petak lahan yang masing-masing memiliki jenis tanaman yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Farras Abyan membuatkan denah tata letak lahan KWT Anggrek 2 agar lebih terstruktur dan Rafka Ihsa melakukan perbaikan plang nama tanaman dengan pengecatan plitur kayu agar terlihat lebih bagus dan menarik. Untuk pengadaan label penamaan tanaman yang terpasang dalam plang dilakukan oleh Aurellia Deby dan Nurhafiza Seftina dengan membuatkan label penamaan jenis tanaman/sayuran beserta barcode dan nama latinnya. Apabila barcode di scan, maka akan muncul beberapa informasi seperti manfaat, kandungan gizi, tips dan mitos mengkonsumsi hasil panen sayuran di lahan KWT.

KWT Anggrek 2 memiliki tempat untuk tanaman hias yang berisi beberapa jenis tanaman hias yang digantung maupun dalam pot biasa yang diletakkan pada rak. Oleh karena itu, Diandra Indira membuatkan poster “Ornamental Flower Corner” dan menempelkan di sudut dinding tempat tanaman hias berada. Dalam upaya pengoptimalan KWT ini, dilakukan juga pengadaan dan pengecatan rak tanaman, serta perbaikan kembali untuk rak tanaman yang kurang simetris yang dilakukan oleh Dio Lucky dan Andre Yoga. Untuk mengisi rak tanaman, dimanfaatkan sampah galon sebagai pot tanaman yang nantinya diletakkan pada rak tanaman tersebut dan diberi media tanam serta ditaburi benih sayuran. 

Dalam proses penerapan hidroponik, pipa yang sudah ada di KWT dimanfaatkan dan ditanami bibit dengan memberikan pupuk cair yang dicampurkan ke dalam air di pipa. Untuk proses akhir dalam program multidisiplin ini, Ariq Fadhillah melakukan pembuatan video profil KWT Anggrek 2 yang nantinya dapat dipublikasikan agar lebih banyak yang berkunjung di Desa Wisata “Mulur Tirta Amerta”, terutama pada lahan KWT Anggrek 2.

Dengan adanya program pengoptimalan KWT yang melibatkan penyuburan tanah, penanaman bibit kembali, pembersihan lahan, perbaikan sarana, dan penambahan dekorasi, diharapkan lahan KWT Anggrek 2 dapat berkembang dengan baik dan memiliki daya tarik untuk pengunjung Desa Wisata maupun masyarakat sekitar.

Editor: Erna Fitri, Tim BeritaKuliah.com