Berita  

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Optimalkan Potensi UMKM melalui Inovasi Pembuatan Cookie Cup

Avatar photo
Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro melakukan Sosialisasi Teknis Pembuatan Cookie Cup kepada pelaku UMKM “Noms Food” Desa Kembanglangit pada (19/1/2025)

BERITAKULIAH.COM, BATANG — Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di Desa Kembang Langit, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. Namun, tantangan dalam inovasi produk dan daya saing pasar sering kali menjadi kendala utama bagi pelaku usaha.

Menyadari hal tersebut, Windriya Rachmasari Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik (MAL) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (UNDIP) bimbingan Bapak Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom. menginisiasi program kerja yaitu Sosialisasi Teknis Pembuatan Cookie Cup kepada salah satu Pelaku UMKM (Noms Food) Desa Kembanglangit.

Program ini berfokus pada pengembangan produk berbasis kearifan lokal yang tidak hanya bernilai jual tinggi, tetapi juga ramah lingkungan dan berpotensi memperluas pasar UMKM di wilayah tersebut.

Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, terutama di era digital. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2021, terdapat lebih dari 64 juta UMKM yang beroperasi di Indonesia, menyumbang sekitar 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional (Kemenkop UKM, 2021).

Inovasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan UMKM, terutama dalam menghadapi perubahan preferensi konsumen dan perkembangan teknologi. Inovasi produk memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan suatu industri, termasuk dalam sektor agribisnis seperti teh.

Dengan semakin ketatnya persaingan di pasar global dan perubahan tren konsumsi, inovasi menjadi kunci untuk menciptakan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.

Dalam konteks UMKM berbasis agribisnis, inovasi tidak hanya mencakup pengembangan varian produk, tetapi juga mencakup penerapan teknologi dalam proses produksi, digitalisasi pemasaran, serta strategi distribusi yang lebih efisien.

Dengan demikian, UMKM dapat meningkatkan daya saingnya di pasar yang lebih luas, memperkuat perekonomian lokal, serta menciptakan peluang ekspor yang lebih besar bagi komoditas unggulan seperti teh.

Desa Kembanglangit, yang terletak di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, merupakan salah satu daerah penghasil teh terbesar di Jawa Tengah dengan luas perkebunan yang mendukung produksi teh berkualitas tinggi.

Keberadaan ekosistem pertanian yang ideal, didukung oleh kondisi geografis yang berada di dataran tinggi dengan iklim sejuk dan curah hujan yang stabil, menjadikan desa ini sebagai sentra utama produksi teh di wilayah tersebut.

Namun, untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri teh, diperlukan inovasi produk yang dapat memberikan nilai tambah bagi komoditas ini. Inovasi seperti diversifikasi produk teh, pengolahan teh menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti teh herbal, teh fermentasi, hingga produk turunan berbasis teh, dapat membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di tingkat domestik maupun global.

Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam proses produksi dan pemasaran, seperti digitalisasi rantai pasok dan pengembangan branding produk, juga menjadi faktor penting dalam memperkuat posisi Desa Kembanglangit sebagai pusat industri teh yang inovatif dan berkelanjutan.

Dalam industri teh, inovasi dapat berupa diversifikasi produk, seperti pengembangan teh herbal, teh fermentasi, minuman berbasis teh, atau bahkan produk olahan seperti makanan berbahan dasar teh. Selain itu, inovasi dalam kemasan, metode produksi yang lebih efisien, serta strategi pemasaran berbasis teknologi digital juga menjadi faktor penting dalam menarik minat konsumen dan memperluas jangkauan pasar.

Dengan adanya inovasi yang berkelanjutan, industri teh tidak hanya dapat bertahan di tengah dinamika pasar, tetapi juga mampu berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi para pelaku usaha, termasuk petani dan UMKM yang bergerak di sektor ini.

Visual Produk Cookie Cup: Inovasi Kemasan Edible untuk UMKM Berkelanjutan pada (19/1/2025)

Salah satu inovasi yang dapat dijadikan alternatif adalah pembuatan cookie cup, sebuah produk yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional. Cookie cup dapat berfungsi sebagai wadah untuk berbagai jenis minuman, seperti kopi dan susu, serta menjadi camilan yang lezat.

Produk ini juga memiliki potensi besar untuk dikombinasikan dengan teh, menciptakan pengalaman konsumsi yang unik dan meningkatkan nilai jual teh lokal. Dengan mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan, produk ini tidak hanya menarik bagi konsumen yang peduli lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan citra merek UMKM tersebut.

Menurut laporan dari Nielsen, 66% konsumen global bersedia membayar lebih untuk produk yang berkelanjutan (Nielsen, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa inovasi yang berfokus pada keberlanjutan dapat menjadi strategi yang efektif bagi UMKM. Dengan adanya inovasi seperti ini, UMKM dapat memperluas pasarnya, meningkatkan daya saing produk berbasis agribisnis, serta memperkuat peran mereka dalam mendukung ekonomi sirkular yang lebih ramah lingkungan.

Penulis: Windriya Rachmasari, Manajemen dan Administrasi Logistik, Universitas Diponegoro

Editor: Erna Fitri, Tim BeritaKuliah.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *