BERITAKULIAH.COM, DEMAK — Banyaknya kesibukan belajar agama dan kegiatan rutin sehari-hari, para santri di pesantren sering kali tidak terlalu memikirkan pentingnya gizi seimbang dalam pola makan mereka.
Makanan sederhana yang disajikan di dapur pesantren biasanya terdiri dari nasi, lauk pauk, dan sayuran, namun sering kali kurang variatif dan kurang memperhatikan kebutuhan gizi yang tepat bagi tubuh remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Namun, banyak anak pesantren yang seringkali tidak menyadari pentingnya gizi seimbang dalam mendukung kegiatan sehari-hari mereka.
Meski menu yang disajikan di pesantren umumnya sederhana dan bergizi, variasi dan perencanaan gizi yang tepat seringkali menjadi tantangan.
Oleh karena itu, Tim KKN-T Universitas Diponegoro memberikan edukasi mengenai gizi seimbang bagi anak pesantren sangat penting agar mereka bisa tumbuh dengan optimal, menjaga energi selama belajar dan beribadah, serta mencegah gangguan kesehatan jangka panjang.
Gizi seimbang merupakan konsep penting dalam pola makan yang sehat, yang mengacu pada konsumsi makanan yang mengandung berbagai jenis zat gizi dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Remaja membutuhkan gizi seimbang untuk mendukung proses pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kesehatan secara keseluruhan, tidak terpenuhinya gizi pada masa ini dapat menyebabkan gangguan dan hambatan dalam pertumbuhan remaja.
Fenomena pertumbuhan pada remaja menuntut pemenuhan kebutuhan gizi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena.
Makanan yang bergizi memberikan energi yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari, memperbaiki sel-sel tubuh, serta mendukung sistem imun untuk mencegah penyakit.
Gizi baik dan seimbang menjadi landasan setiap individu terutama remaja mencapai potensi maksimal yang dimiliki.
Program yang dilaksanakan oleh Tim KKN-T Universitas Diponegoro terkait dengan permasalahan ini yaitu dengan mengadakan edukasi mengenai Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang pada remaja pesantren yang ada di Desa Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Dalam kegiatan edukasi yang diadakan, para remaja pesantren dikumpulkan dalam satu ruangan, dan diberikan materi seputar tentang gizi seimbang pada remaja, untuk materinya yaitu terkait isi piringku, pilar gizi seimbang, pesan gizi seimbang, serta penentuan asupan gizi sesuai dengan kebutuhan masing-masing yaitu melihat dari kebutuhan kalori mereka perharinya. Setelah selesainya penyampaian materi, dilanjut dengan tanya jawab.
Dalam sesi diskusi para audiens sangat kooperatif dan antusias dalam bertanya. “Tapi kan mbak, untuk makanan setiap harinya dari pesantren itu sudah dijadwalkan, dan dari kami juga tidak bisa request menunya, jadi bagaimana caranya mencapai gizi seimbang dengan pola konsumsi yang seperti itu” tanya seorang santriwati saat itu.
Yang menjadi kendalanya sekarang yaitu kurangnya koordinasi dengan penanggung jawab pesantren serta kurangnya dana konsumsi. Dengan adanya program ini diharapkan para remaja pesantren dapat memperbaiki pola makan mereka serta lebih memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsinya perhari.













