BERITAKULIAH.COM, Semarang — Sebanyak delapan belas mahasiswa dan dua dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dari berbagai program studi mengikuti kegiatan International Experiental Learning (IEL) di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Kuala Lumpur, Malaysia. Program ini dilaksanakan selama tujuh hari, mulai dari 6-13 Desember 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan memperluas wawasan global mahasiswa serta memperkuat kemampuan akademik, sosial, dan budaya dalam konteks internasional.

Pelaksanaan program diawali dengam upacara penyambutan di kampus UTM, diikuti sesi campus tour dan mengikuti kuliah umum bersama anak UTM dengan tema “Pemantapan Kesepaduan Nasional Melalui Etika Dan Peradaban”. Pemantapan kesepaduan nasional melalui etika dan peradaban ini merupakan konsep strategis dalam pembangunan negara majmuk seperti Malaysia atau Indonesia, yang bertujuan memperkuat persatuan sosial di tengah keberagaman etnis, budaya, dan agama.

Konsep ini merujuk pada upaya sistematis untuk membangun harmoni nasional melalui penanaman nilai etika (seperti integritas, toleransi, dan keadilan) serta elemen peradaban (seperti pelestarian budaya, pendidikan karakter, dan keterlibatan sosial). Dari perspektif hukum, ini berfungsi sebagai landasan konstitusional untuk menjamin hak kesetaraan dan mencegah konflik sosial yang dapat mengancam kedaulatan negara. Selain itu mahasiswa juga mengikuti berbagai kegiatan antara lain yaitu gamelan, memanah, teknologi drone, dan komuniti lestari.
Adapun kegiatan lainnya yaitu mahasiswa upgris membuat program pelatihan coding untuk siswa SMK Padang Tembak Kuala Lumpur, Malaysia dan sosialisasi hukum untuk imigran. Dengan adanya program pelatihan coding siswa SMK dapat mengetahui cara membuat aplikasi canva dan portofolio. Serta dengan adanya sosialisasi imigran kita dapat mengetahui kendala yang ada di negara sana dan kita dapat sharing dengan pekerja imigran yang ada di Malaysia.

Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga yang memperkaya pengetahuan dan kemampuan komunikasi lintas budaya. Kolaborasi internasional dapat membuka wawasan baru, tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga dalam hal sosial dan tanggung jawab lingkungan.
Program IEL ini tidak hanya meningkatkan kompetensi global mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan kerja sama antara Universitas PGRI Semarang dan Universiti Teknologi Malaysia. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjadi agen perubahan yang adaptif dan berdaya saing di tingkat internasional.













